Kamis, 31 Mei 2018

ARTIKEL TENTANG E-LEARNING


·         Pengertian E-Learning
E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet.
Banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut:
  1. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001].
  2. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone [LearnFrame.Com, 2001].
  3. Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat e-learning.
  4. Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e”atau singkatan dari elektronik dalam e-learning di -gunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pe-ngajaran lewat teknologi elektronik internet. Atau e-learning dide- finisikan sebagai berikut : e-Learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone bridging, audio and videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, and the more recognized web-based training or computer aided instruction also commonly referred to as online courses.
·        Karakteristik E-learning
Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Karakteristi E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
1.      Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
2.      Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
3.      Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa  kapan saja dan dimana saja.
4.      Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

·        Kelebihan E-learning 
Kelebihan E-learning  ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 : 253 ). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :
1.      Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video. 
2.      Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.
3.      Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
4.      Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.

·        Kekurangan E-learning
Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut :
1.      Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
2.      Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
3.      Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. 
4.      Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, dan technology).
5.      Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
6.      Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.
7.      Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
8.      Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik. 
9.      Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai.
10.  Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.
11.  Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan.
12.  Peserta didik dapat merasa terisolasi.
·         Penerapan E-Learning dalam pembelajaran 
Penerapan e-learning diantaranya untuk pembelajaran online, terutama di perguruan tinggi. Bahkan dalam satu perguruan tinggi, ada beberapa situs e-learning di masing-masing fakultas. Apalagi membuat situs pembelajaran online pada masa sekarang ini sangatlah mudah dengan memanfaatkan modul Content Management Service (CMS) yang sangat mudah untuk diinstalasi dan dikelola, ada beberapa penerapan e-learning :
ü  Penerapan E-learning berbasis Moodle
Istilah moodle singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Enviroment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep berorientasi objek.

ü  Penerapan E-learning berbasis Edmodo
Edmodo adalah situs microblogging yang dapat digunakan di dalam kelas maupun rumah. Edmodo juga dapat membantu guru yang tidak bisa mengajar di kelas dengan memberikan materi pembelajaran secara online. Dalam Edmodo, Guru bisa memberikan tugas yang bisa ditentukan waktu pengumpulannya serta meng-upload materi belajar. Murid juga bisa berbagi pemikiran atau ide lewat posting-nya di Edmodo atau jika disamakan dengan facebook, bisa dikatakan Update Status. Lebih tepatnya lagi, edmodo adalah “Facebook Guru dan Murid” karena fitur yang ditawarkan hampir sama dengan facebook.


Selasa, 29 Mei 2018

ARTIKEL TENTANG SISTEM


Sistem adalah seperangkat komponen atau elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah sistem memiliki batas-batas tertentu yang mengelilinginya dan lingkungan luar yang dapat memengaruhinya. Sistem terdapat di mana saja seperti sistem ekskresi pada manusia, sistem informasi, sistem arsitektur, sistem masyarakat, sistem pemerintahan Singapura, ekosistem, dll. Sebuah sistem memiliki struktur, perilaku, dan interkonektivitas (hubungan struktural). Istilah “sistem” juga dapat merujuk ke satu set aturan yang mengatur struktur dan perilaku yang kompleks. Pengertian lain dari sistem adalah susunan dari pendangan, teori, asas, dan sebagainya.
DEFINISI SISTEM
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam
melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Contoh :
• Sistem Komputer terdiri dari Software, Hardware, dan Brainware
• Sistem Akuntansi

Menurut LUDWIG VON BARTALANFY : Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut ANATOL RAPOROT : Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.

Menurut L. ACKOF : Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Syarat-syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.Analisis dan Perancangan Sistem.

Secara garis besar, sistem dapat dibagi 2 :
A. SISTEM FISIK ( PHYSICAL SYSTEM ) :
Kumpulan elemen-elemen/ unsur-unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya.
Contoh :
- Sistem transportasi, elemen : petugas,mesin, organisasi yang menjalankan transportasi
- Sistem Komputer, elemen : peralatan yang berfungsi bersama- sama untuk menjalankan pengolahan data.

B. SISTEM ABSTRAK ( ABSTRACT SYSTEM) :
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.
Contoh : Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan.


Senin, 28 Mei 2018

ARTIKEL TENTANG ANALISIS SISTEM


Pengertian Analisis Sistem 
Analisis sistem merupakan tahapan penelitian terhadap sistem berjalan dan bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi serta memudahkan dalam menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem.
Pengertian Analisis Sistem Menurut Para Ahli
Adapun pengertian Analisis Sistem menurut para ahli yang diantaranya yaitu:
Menurut Al Fatta, “2007:4” Analisis sistem ialah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.
Menurut Jimmy L. Goal “2008:73” Analisis sistem ialah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Menurut O’Brien dan Marakas “2009:639” Menurut mereka analisa sistem ialah kegiatan menganalisa komponen dan requirement dari sebuah sistem secara rinci.
Menurut Laudon dan Laudon “2010” Analisis sistem terdiri dari mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi dan mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh system.
Menurut Mulyanto dkk “2008” Analsis sistem ialah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi komponen-komponennya dengan tujuan mempelajari seberapa bagus komponen-komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan yang telah ditentukan.
Peranan Analis Sistem
Analis sistem secara sistematis menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi untuk membantu peningkatan proses organisasional. Dengan demikian, analis sistem mempunyai tiga peranan penting, yaitu
1.      Sebagai konsultan
2.      Sebagai ahli pendukung
3.      Sebagai agen perubahan
Tugas Analis Sistem
Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang analis sistem adalah :
1. mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir yang digunakan pada sistem yang telah berjalan.
2. menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan melaporankan semua kekurangan tersebut kepada pemakai system.
3. merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem baru.
4. menganalisis dan menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk sistem yang baru dan memberikan argumen tentang keuntungan yang dapat diperoleh dari pemakian sistem yang baru tersebut.
5. mengawasi semua kegiatan terutama yang berkaitan dengan sistem yang baru tersebut.
  • Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Tahapan Analisis sistem
  • Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya
  • Hasil dari analisis sistem adalah:
laporan yang dapat menggambarkan sistem yang telah dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yag akan dibuat atau dikembangakan.
Tujuan Analisis Sistem
  • Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
  • Membantu para pemngambil keputusan
  • Mengevaluasi sistem yang telah ada
  • Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru
  • Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem
Yang perlu diperhatikan oleh Analisis Sistem
  • Mempelajari permasalahan yang ada secara terinci
  • Menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan masalah
  • Membuat suatu pertimbangan apakah perlu atau tidak menggunakan cara komputerisasi.
Langkah langkah dalam Pengerjaan Analisis sistem
  • Mengidentifikasi masalah
  • Mengidentifikasi penyebab masalah
  • Analisis sistem
  • Mengidentifikasi solusi dari masalah
  • Analisis Kebutuhan
  • Mengidentifikasi data apa dan proses apa yang dibutuhkan pada sistem baru.
  • Menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem baru